Qurban Sebagai
Bukti Ketaqwaan Kepada Allah dan Kecintaan
Kepada Sesama
Muslim
Siapapun hamba Allah di muka bumi ini
tentu tahu dengan kisah Nabi Ibrahim AS. Yaitu sebuah kisah pengorbanan yang
luar biasa demi ketaqwaannya kepada Allah SWT. Nabi Ibrahim merupakan rasul
Allah yang mana beliau dikenal dengan sebutan al-khalil (Kekasih Allah) adalah salah satu
rasul ulul azmi. Yaitu
Rasul yang mendapatkan keistimewaan berupa mukjizat sebagai bukti akan
kerasulannya. Ibrahim adalah sosok yang menjadi ikon utama dalam momentum
sejarah umat Islam. Dimulai
dari proses pencarian Tuhan yang Maha Esa, penyebaran keyakinan untuk menyembah
Allah sebagai satu-satunya Tuhan, prosesi pembangunan ka’bah, sampai dengan
terciptanya ibadah haji dan hari raya idul adha. Beliau juga dikenal sebagai
sosok yang dermawan yang juga pernah berkurban dengan 1000 ekor domba, 300 ekor
sapi, dan 100 ekor unta. Sampai-sampai malaikat pun kagum kepadanya. Pernah ia
berkata’ “kurban sebanyak itu belum lah apa-apa, demi Allah bila aku punya anak
lelaki, dan Allah menghendakinya untuk dikorbankan, maka akan aku korbankan
sebagai bukti ketaatanku kepada Allah”.
Akhirnya
Nabi Ibrahim AS dikaruniai Allah SWT seorang putera melalui rahim istrinya Siti
Hajar. Anak tersebut diberi nama Ismail. Hingga Allah memerintahkan untuk
menyemblih anaknya tersebut melalui mimpi yang ia terima sebanyak tiga kali
berturut-turut. Disinilah keimanan Nabi Ibrahim diuji. Setelah sekian lama
menunggu seorang anak, kemudian mendapat perintah untuk menyemblihnya,
merupakan ujian yang berat baginya. Namun karena ketaqwaannya kepada Allah
melebihi kecintaannya kepada anaknya, maka dilaksanakanlah perintah Allah
tersebut. Karena melihat kesungguhannya melaksanakan perintah Allah, maka Allah
mengganti Ismail dengan seekor kibas/domba. Maka domba itulah pada akhirnya
disemblih oleh Nabi Ibrahim. Maka dari sanalah awal mula ibadah qurban bagi
umat muslim di seluruh dunia.
Dari kisah tersebut dapat kita
ambil pelajaran bahwasanya untuk menjadi seorang yang memiliki predikat taqwa
di sisi Allah memang memerlukan pengorbanan yang tinggi. Keikhlasan serta
kesabaran adalah dua hal yang menjadi pegangan oleh Nabi Ibrahim dalam melaksanakan
perintah Allah. Sebagai hamba Allah yang beriman, maka tentulah kita juga ingin
mendapat predikat taqwa di sisi Allah. Anjuran berqurban bagi yang telah mampu
melaksanakannya adalah jalan untuk menuju ketaqwaaan kepada Allah. Tentunya dengan
niat yang tulus dan hati yang ikhlas lah maka akan diterimanya oleh Allah niat
kita dalam berqurban.
Ibadah qurban yang dilaksanakan
sekali dalam setahun merupakan momentum yang sangat tepat dalam merajut kembali
ukhuwah islamiyah. Setiap muslim dari segala penjuru dunia berlomba=lomba untuk
melaksanakan ibadah yang satu ini. Qurban selain untuk menggapai ridha dan
ketaqwaan di sisi Allah, juga sebagai ajang untuk berbagi kepada
saudara-saudara kita yang kurang mampu. Bagi mereka yang kurang mampu menerima
pembagian daging qurban adalah hal yang sangat luar biasa. Tentunya agar ibadah
qurban ini bernilai faedah maka pelaksanaannyapun haruslah tepat sasaran. Dalam
hal ini daging qurban lebih utama diberikan kepada mereka yang memang kurang
mampu.
Berbagi kepada sesama muslim
terutama kepada mereka yang membutuhkan bukan hanya pada saat Hari Raya qurban
saja. Momentum ini harus dimaknai dengan sungguh-sungguh bahwa setiap muslim
harus rela berkorban dan berbagi sedikit rezkinya kepada yang membutuhkan di
luar Hari Raya Qurban. Setiap muslim harus menyadari bahwa harta yang dititpkan
oleh Allah kepadanya sebagiannya adalah hak orang lain. Untuk itu setiap muslim
haruslah mau berinfaq dan shadakah di
jalan Allah.
Kemudian sikap dermawan dan
kezuhudan Nabi Ibrahim haruslah menjadi contoh bagi kita selaku umat muslim. Seberapa
pun berlimpahnya harta dan kekayaan kita, tetaplah kita tidak terbuai dan
tergoda olehnya. Karena harta, pangkat, dan jabatan adalah amanah Allah yang
harus kita pertanggungjawabkan nantinya. Maka agar harta yang dititpkan Allah
kepada kita menjadi barokah, hendaklah kita mau berbagi kepada saudara-saudara
kita yang membutuhkan.
Semoga Idul adha kali ini
mengantarkan kita menjadi hamba Allah yang bertaqwa di sisi-Nya.
0 komentar:
Posting Komentar